Saturday

7 Kisah Kematian Paling Aneh di Dunia

One web id — Kematian atau ajal merupakan batas akhir dari kehidupan setiap makhluk yang bernyawa. 
7 Kisah Kematian Paling Aneh di Dunia
Sebagaimana yang semua orang tau bahwa setiap yang bernyawa pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit ataupun karena faktor-faktor tidak alami seperti kecelakaan, tak jarang pula karena faktor ketidaksengajaan. Dalam sejarah panjang kehidupan manusia di muka bumi, rupanya terselip tujuh kisah kematian tak terduga. Besar kemungkinan kalian akan kaget setelah mengetahui ketujuh kisah kematian teraneh ini. Ini tujuh kisah kematian paling aneh di dunia yang belum Anda ketahui. Mari kita simak bersama-sama!

1. Dick Shawn - Meninggal saat melawak
Pada suatu hari, Dick Shawn sedang melawak tentang kampanye politik di Amerika Serikat. Setelah mengatakan “I will not lay down on the job!” yang artinya ''Saya tidak akan meletakkan jabatan!'', ia langsung terbaring di lantai. Kala itu para penonton mengira bagian dari lelucon. Akan tetapi karena ia tak kunjung terbangun, sehingga beberapa petugas panggung pun terpaksa memeriksanya dan melakukan bantuan napas darurat. Tidak lama berselang ia pun dinyatakan meninggal.

2. Bobby Leach - Meninggal karena kulit jeruk
Bobby Leach adalah seorang stunter. Ia juga orang kedua di dunia yang berhasil menaklukkan air terjun Niagara dengan barrel-nya. Ia meninggal tahun 1926, dua bulan setelah tungkainya diamputasi. Mengapa? Rupanya ia terpeleset akibat menginjak kulit jeruk di jalanan, di Selandia Baru. Tungkainya patah dan terjadi infeksi berat. Kala itu belum ada antibiotik.

3. Hans Steininger - Meninggal karena janggut
Hans Steininger merupakan orang Austria yang terkenal karena janggutnya yang terpanjang di dunia. Diperkirakan, panjang janggutnya mencapai 140 sentimeter. Pada suatu hari di tahun 1567, terjadi kebakaran hebat yang mengharuskan semua orang berlari. Kala itu, beliau lupa mengikat janggutnya yang panjang. Karena terburu-buru, tanpa sengaja ia menginjak janggutnya sendiri dan terjatuh. Lehernya patah dan akhirnya ia pun menghembuskan nafas terakhir.

4. Betty Stobbs - Meninggal karena domba
Pada tahun 1999, Betty Stobbs sedang memberi makan domba-dombanya dengan sepeda motor. Makanan untuk para domba tersebut terletak di bak belakang sepeda motornya. Kala itu, domba-domba tersebut ternyata sedang kelaparan. Sehingga mereka pun menyerbu bak belakang tersebut, sampai-sampai Stobbs terlempar ke jurang sedalam 30 meter. Ia belum meninggal karena “lemparan” ini. Akan tetapi kemana sepeda motornya? Rupanya ada tepat di belakangnya, dan akhirnya ia pun meregang nyawa karena tertimpa sepeda motornya sendiri.

5. Tycho Brahe - Meninggal karena menahan buang air kecil
Tycho Brahe merupakan seorang ahli astronomi. Pada tahun 1601, ia sedang menghadiri jamuan makan besar yang sangat lama, di Praha (sekarang Republik Ceko). Adat pada masa itu meyakini bahwa kabur di tengah jamuan makan, termasuk untuk buang air, adalah sangat tidak sopan. Sehingga beliau dengan terpaksa harus menahan buang air kecil selama jamuan. Kandung kemihnya melebar hingga di ambang batas, dan terjadilah infeksi yang fatal. Akhirnya beliau meninggal 11 hari kemudian.

6. Allan Pinkerton - Meninggal karena lidah tergigit
Allan Pinkerton merupakan seorang agen detektif yang tersohor dengan Pinkerton detective agency-nya. Pada suatu ketika ia sedang berjalan di trotoar. Namun sayang saat itu secara tiba-tiba ia terpeleset. Parahnya lagi, tidak sengaja lidahnya tergigit sehingga terjadi infeksi yang kemudian merenggut nyawanya.

7. Jean Baptiste Lully - Meninggal karena tongkat konduktor
Jean Baptiste Lully merupakan konduktor yang memimpin orkestra pada perayaan kesembuhan Louis XIV dari sakitnya pada tahun 1687. Mungkin karena terlalu bersemangat, ia menjatuhkan tongkat konduktor tepat pada ibu jari kakinya. Terjadi abses (infeksi dengan nanah) dan diikuti gangren (pembusukan). Lully menolak amputasi, dan pada akhirnya ia pun menghembuskan nafas terakhir karena infeksi yang menyebar ke seluruh tubuhnya.

No comments:

Post a Comment